Membangkitkan suatu organisme dari kepunahan adalah sebuah keinginan yang sudah lama di impikan oleh berapa peneliti. Banyak ilmuwan dari seluruh dunia yang telah berusaha untuk menyempurnakan metode kloning atau rekayasa genetika yang ambigu secara moral bagi hewan-hewan tertentu yang telah punah, dimana kepunahan tersebut (mirisnya) justru banyak didominasi oleh perbuatan manusia. Nah sobat Tentik, berikut adalah beberapa hewan yang ingin dihidupkan kembali oleh para ilmuwan.
10Lumba-Lumba Sungai Baiji
Lumba-lumba air tawar ini dulunya hidup di Sungai Yangtze, Cina hingga tahun 2002 dan merupakan spesies lumba-lumba pertama yang mengalami kepunahan karena ulah manusia.
Bryan Nelson, seorang penulis lepas untuk Mother Nature Network, menyatakan bahwa Lumba-lumba Baiji adalah spesies yang potensial untuk dikloning karena belum terlalu lama mengalami kepunahan yang berarti tidak terlalu sulit untuk dibuat tiruan DNA-nya yang membuat para ilmuwan pun berfikiran demikian untuk memunculkan kembali mamalia air ini dihadapan para anak cucu kita.
9Saber Tooth
Saber Tooth yang menjadi salah satu maskot film Ice Age ini merupakan salah satu predator unggul di zaman es yang menarik minat para ilmuwan untuk dibangkitan kembali. Predator mengerikan ini mungkin dibantai oleh para manusia zaman es di masa transisi perubahan iklim yang dikenal sebagai Kepunahan Kuarter.
Terdapat banyak sekali fosil dari Saber Tooth di Jurang La Brea Tar di Los Angeles yang dapat membantu para ilmuwan untuk merekayasa DNA sebagai dasar dari kloning. Apakah sobat juga mempertanyakan, kenapa para ilmuwan ingin menghidupkan kembali hewan ganas ini? Bukankah akan menjadi sangat mengerikan dan mengancam kehidupan manusia ya?
8Badak Berbulu
Badak Berbulu juga diketahui mengalami kepunahan masal di masa Kepunahan Kuarter. Keinginan untuk mengkloning hewan ini muncul ketika para ilmuwan menemukan bayi Badak Berbulu yang membeku di Es Siberia pada tahun 2015 lalu.
Namun sangat disayangkan sobat, karena mengkloning Badak Berbulu akan sangat sulit karena kunci untuk mengkloning setiap binatang prasejarah adalah menemukan salinan lengkap DNA-nya dan menemukan rantai turunan yang cocok.
Kerabat terdekat dari Badak Berbulu yang masih hidup adalah Badak Sumatera, yang kini telah masuk kedalam spesies yang terancam punah.
7Merpati Penumpang
Jutaan Merpati Penumpang telah menghilang dengan sangat cepat karena perburuan komersial dan kemajuan teknologi.
Manusia memburu Mempati Penumpang untuk dijadikan makanan dan ajang olahraga tembak, menjual bangkai mereka, dan mengambil keuntungan dari burung-burung ini dengan cara apa pun yang mereka bisa.
Merpati Penumpang terakhir bernama Martha. Martha meninggal di Kebun Binatang Cincinnati pada tahun 1914.
Selama beberapa tahun terakhir, Ben Novak, seorang konsultan penelitian untuk organisasi nirlaba Revive & Restore, dan timnya telah melakukan penelitian tentang kepunahan Merpati Penumpang.
Ben dan timnya percaya bahwa menghidupkan kembali Merpati ini dapat menciptakan kemakmuran ekologis yang besar bagi hutan Amerika Utara.
6Harimau Tasmania
Harimau Tasmania adalahhewan asli Australia yang telah dinyatakan punah secara resmi pada tahun 1936 yang lagi-lagi dikarenakan oleh ulah manusia.
Para pemukim Eropa berbondong-bondong datang ke Australia pada pertengahan 1800-an dan menganggam Harimau Tasmania ini sebagai hama dan diburu secara besar-besaran yang menjadi penyebab utama kepunahan Harimau ini. Kejam sekali ya sobat.
Para ilmuwan Australia telah membuat kemajuan besar dalam upaya mengkloning Harimau Tasmania dan mereka benar-benar memiliki janin Harimau Tasmania yang telah diawetkan dalam alkohol sejak tahun 1866. Setelah para ilmuwan menyatukan semua potongan teka-teki genetik, mereka memiliki rencana untuk menanamkan sel janin tersebut ke dalam Tasmanian Devil.
5Burung Moa
Moa adalah burung yang tidak bisa terbang dan berbadan besar seperti Burung Unta. Kedatangan manusia ke Selandia Baru adalah penyebab utama dari kepunahan semua spesies Moa.
Orang Polinesia pertama kali menetap di Selandia Baru pada abad ke-13, dan mereka dengan cepat memusnahkan Moa dari habitatnya.
Orang-orang Maori memburu Moa, yang merupakan sasaran empuk untuk dijadikan makanan. Bulu dan kulit Moa digunakan untuk bahan pakaian, dan tulangnya dibuat menjadi perhiasan dan kait ikan. Kini, penelitian telah dilakukan untuk membangkitkan Moa kembali. Semoga saja berhasil ya sobat.
4Katak Perut Lambung
Katak ini secara resmi terakhir didokumentasikan di Queensland sekitar tahun 1983. Deforestasi, infasi hewan dan tanaman, bakteri mematikan, dan hilangnya kualitas habitat melalui perubahan iklim telah dianggap sebagai alasan utama mengapa Katak ini mengalami kepunahan.
Katak ini memiliki cara bereproduksi yang unik loh sobat. Setelah seekor katak jantan membuahi telur secara eksternal, katak betina menelan telur-telur itu dan menyimpannya di perutnya selama enam minggu sebelum mengeluarkan anak katak.
Profesor Mike Archer dari University of South Wales bertekad untuk menghidupkan kembali Katak unik ini. Bahkan, Profesor Mike kini telah berhasil menciptakan embrio dari Katak ini.
3Burung Dodo
Kisah kepunahan burung Dodo hampir serupa dengan kisah burung Moa yaitu karena ulah para pemukim.
Burung Dodo hidup di negara Pulau Mauritius di Samudra Hindia, tetapi mereka telah punah pada abad ke-17, karena dampak dari pemukim Belanda.
Babi dan tikus yang dilepaskan oleh para pemukim di pulau itu menyebarkan pengaruhnya dalam bentuk penyakit.
Hampir setiap jejak burung Dodo telah hilang sampai ditemukan dan dilestarikannya kerangka lengkap yang tersisa dari burung ini hingga saat ini. Kasian sekali ya sobat.
2Bucardo
Bucardo hidup di pegunungan Spanyol sebelum secara resmi dinyatakan punah pada tahun 2000. Perburuan dan perusakan habitat secara bertahap membunuh Bucardo ini, yang tidak lain adalah karena ulah manusia. Saya merasa malu nih sebagai manusia sobat.
Pada tahun 2009, para ilmuwan dapat mengambil sel-sel kulit beku dari Bucaro, membuat embrio, dan setelah banyak upaya inseminasi yang gagal, seekor kambing betina akhirnya melahirkan anak yang berasal dari telur hasil kloning tersebut. Sayangnya, anak tersebut hanya mampu hidup selama tujuh menit karena cacat paru-paru.
Namun kegagalan ini tidak membuat penelitian menjadi kendur karena masih terus dilanjutkan untuk menemukan kesuksesan.
1Mammoth Berbulu
Binatang yang juga menjadi salah satu maskot film Ice Age ini (selain Saber Tooth) juga menarik keinginan para peneliti untuk dibangkitkan.
Sama seperti Badak Berbulu, tulang dan tubuh Mammoth Berbulu yang terkubur adalah sesuatu yang telah berkali-kali ditemui para peneliti dan arkeolog, khususnya di dekat tujuan akhir dari hewan ini yaitu Kutub Utara.
Sampai hari ini, banyak berbagai peneliti, mulai dari Amerika Utara hingga Siberia, sedang mengerjakan restrukturisasi genom dari Mammoth ini yang memungkinkan untuk dilakukannya replikasi. Kerabat terdekat mereka, Gajah Asia, mungkin menjadi kunci dalam kloning yang sukses ini.
Kebangkitan Mammoth Berbulu dapat mengembalikan keseimbangan ekologis di permafrost dan padang rumput Siberia, ujar Ross Anderson di The Atlantic Magazine.