Festival Film Indonesia (FFI) merupakan suatu ajang bergengsi dan adalah bentuk penghargaan tertinggi bagi dunia perfilman di Indonesia. Ajang ini sudah diselenggarakan sejak tahun 1955, lalu dimulai lagi pada tahun 1960 dan 1967 sampai akhirnya diadakan secara teratur pada tahun 1973 hingga 1992. Setelah vakum selama satu dekade lebih, FFI dimulai kembali pada tahun 2004.
Artikel ini akan memfokuskan pada artis/aktor anak-anak berbakat yang memenangkan penghargaan sebagai Pemain Cilik Terbaik FFI pada periode tahun 1970-1980an. Maka dari itu (Alm) Suzanna tidak masuk dalam daftar ini, tapi perlu kita beri penghormatan atas karyanya dan prestasinya yang pernah memenangkan penghargaan FFA (Festival Film Asing) di tahun 1960.
Selamat membaca sekaligus bernostalgia, dan terima kasih untuk pembaca Tentik yang telah memberikan ide ini: 10 Pemain Cilik Peraih Penghargaan Tahun 70-80an.
10Rano Karno (FFI 1974)
Rano Karno sudah memulai karirnya sejak dini, lebih tepatnya saat dia baru berusia sembilan tahun. Namanya baru dikenal setelah Ia membintangi film Si Doel Anak Betawi pada tahun 1972, namun lewat film Rio Anakku lah Rano Karno mendapatkan penghargaan pemain cilik terbaik FFI di tahun 1974 berkat aktingnya yang memikat. Sekarang Rano Karno lebih senang terjun ke dalam dunia politik.
9Faradilla Sandy (FFI 1974)
Nama Faradilla Sandy mungkin terdengar asing sekarang, wajar saja karena Faradilla mundur dari dunia perfilman Indonesia setelah menginjak dewasa. Namanya lebih dikenal saat dia masih kecil di tahun 1970-an, terutawa lewat film Ratapan Anak Tiri tahun 1974 yang memenangkan Ia penghargaan FFI untuk pemain cilik wanita terbaik. Film ini sukses luar biasa pada zamannya, ayahnya adalah sutradara dari film tersebut.
8Santi Sardi (FFI 1975)
Kakak perempuan dari aktor Lukman Sardi ini lahir di tahun 1969 dan mulai bermain film pertamanya Melawan Badai pada tahun 1974. Berarti ia masih berumur 5 tahun kala itu. Dan di umur itu juga lah Santi memerankan Bunga, seorang gadis kecil yang bersahabat dengan tiga narapidana di film yang berjudul Senyum Dipagi Bulan Desember. Aktingnya yang alami memberikan dia penghargaan pemain cilik terbaik yang diselenggarakan di tahun depannya.
7Georgiana Grae Supit (FFI 1978)
Georgiana Supit adalah putri dari artis cantik Rae Sita Supit. Selain mewarisi kecantikannya, Georgiana juga mempunyai bakat akting ibunya, dibuktikan dari penampilannya di film Marina pada tahun 1977. Dia berhasil meraih penghargaan pemain anak terbaik berkat film ini. Ngomong-ngomong film ini berkisah tentang pengacara muda yang takut kawin. Setelah itu dia bermain lagi di film Rebo & Robby yang dapat Anda lihat pada gambar di atas saat Ia telah tumbuh menjadi gadis remaja.
6Ryan Hidayat (FFI 1980)
Mungkin kita mengenal (Alm) Ryan Hidayat dari perannya sebagai Lupus dalam film Lupus. Tapi mungkin orang tua kita telah mengenal nama Ryan Hidayat dari film pertamanya yang berjudul Anna Maria dimana Ia berhasil mendapatkan penghargaan pemeran cilik terbaik di tahun 1980. Aktor berbakat ini meninggal di umur 26 tahun karena overdosis.
5Kiki Sandra Amelia (FFI 1981)
Kiki Amelia merupakan pemain cilik yang digandrungi pada masanya, terutama setelah Ia memerankan film Nakalnya Anak-Anak di tahun 1980. Film ini bercerita tentang sebuah keluarga yang mempunyai lima anak tapi tidak memiliki ibu karena sudah ditinggal sejak mereka kecil. Akting Kiki lebih menonjol daripada yang lain, menghadiahkan dia penghargaan FFI di tahun 1981.
4Dani Marsuni (FFI 1982)
Salah satu karakter anak paling berkesan dalam dunia perfilman Indonesia adalah Temon yang diperankan oleh Dani Marsuni dalam film Serangan Fajar. Dani sungguh tampil memukau, polos, lugu, dan mempunyai chemistrynya tersendiri bersama Suparmi yang memerankan nenek Temon. Film ini juga disebut sebagai karya terbaik dari sutradara besar Arifin C Noer.
3Yan Cherry Budiono (FFI 1986)
Jakarta sempat dihebohkan atas kasus meninggalnya bocah 8 tahun bernama Arie Hanggara karena disiksa oleh kedua orang tuanya pada tahun 1980an. Kejadian ini mengilhami lahirnya film Arie Hanggara yang diperankan oleh Yan Cherry Budiono. Banyak penonton menangis dan tak tega melihat wajah memelas Yan Cherry di film ini. Karena itu para juri memberikan dia penghargaan pemain cilik terbaik di tahun 1986.
2Sheren Regina Dau (FFI 1989)
Bermain di film Si Badung yang liris di tahun 1989, Sheren Regina Dau berhasil mendapat Piala Kartini untuk pemain cilik terbaik. Selain itu, film ini juga berhasil mendapatkan Piala Citra untuk cerita asli terbaik. Si Badung berkisah tentang pendidik yang harus berhadapan dengan kelompok anak-anak badung, salah satunya ya si Sheren ini.
1Ferry Octora (FFI 1989)
Sampai sekarang Indonesia masih mengenang peristiwa kecelakaan tragis yang melibatkan dua buah kereta api di Bintaro, Jakarta Selatan pada tanggal 19 Oktober 1987. Dua tahun setelah tragedi tersebut, sebuah film muncul dengan judul Tragedi Bintaro untuk mengabadikan kisah nyata seorang korban kecelakaan yang selamat bernama Juned, diperankan oleh Ferry Octora.
Aktingnya begitu memilukan apalagi saat kakinya harus diamputasi karena terjepit rel. Ferry langsung diganjar penghargaan pemeran anak terbaik di tahun 1989.
mana astri ivo ?