Film dan TV Musik

10 Artis Ini Bisa Go International Karena Komitmennya

Sempat terdengar heboh caci maki yang tertuju untuk Agnes Monica dulu ketika mengutarakan niatnya untuk go international? Ada yang bilang terlalu berlebihan, cari sensasi, dan berbagai tanggapan merendahkan keinginannya saat itu. Namun apa kenyataannya? Caci maki itu berubah menjadi standing applause ketika ia berhasil mewujudkan impiannya dan menepis komentar negatif yang meragukan tekadnya.

Tidak hanya Agnes Monica, banyak artis dan seniman yang berbondong-bondong kerja keras untuk go international seperti yang dilakukan Agnes Monica. Siapa saja mereka dan bagaimana mereka meraih impiannya?


10Anggun Cipta Sasmi

foto: www.wikiwand.com

foto: www.wikiwand.com

Meraih gelar “diva internasional” sebagai seorang seniman di bidang tarik suara jelas bukan perjalanan singkat nan mudah. Anggun pun tak secara instan mendapatkan posisi jayanya sekarang. Sepak terjang dari masa ke masa membuatnya harus mau dan mampu berproses karena dunia internasional tidak soal dirinya saja, melainkan bagaimana caranya bersaing dengan musisi dari belahan dunia lain yang tidak bisa direndahkan kualitasnya. Ia dididik ketat sejak kecil dan mulai belajar kesenian tarik suara di usianya yang baru 7 tahun secara disiplin dan berhasil menarik sorotan publik akan suaranya yang khas dan terasah. Ia juga percaya diri untuk membuat label sendiri. Karirnya terus menanjak hingga akhirnya ia memutuskan untuk melebarkan sayapnya di kancah internasional.

Selalu berhasil? Jelas tidak. Ia pernah gagal untuk mencoba memikat Inggris dengan suara emas dan pengorbanannya menjual recording label yang dirintis mulai dari nol. Tak ingin terjebak pada kegagalan ini, Anggun kembali bangkit dan mencoba peruntungan di Perancis. Segala pengorbanan, kerja keras, dan pantang menyerah mempertemukannya dengan sebuah keberuntungan dimana ia bertemu dengan Erick Benzi, seorang produser musik kondang yang turut memoles musik Anggun sehingga lebih menjual. Dari sini Anggun mulai bisa bernafas lega untuk mampu menghidupi dirinya dengan pekerjaannya sebagai seorang seniman di Perancis.

Dicap telah menguasai kancah internasional dan disandingkan dengan sederet artis papan atas internasional, Anggun tak lantas melupakan Indonesia meski harus melepas status kewarganegaraannya. Ia tetap membuat karya yang mengenang dan mempromosikan Indonesia.


9Nidji

foto: liputan6

foto: liputan6

Terkenal dengan vokalis nyentrik dan lirik lagunya yang memikat, Nidji mudah diterima oleh penikmat musik Indonesia. Selain memanjakan telinga penggemarnya di Indonesia, Nidji juga membuat lagu-lagunya dalam versi Bahasa Inggris sehingga hal ini mempermudah mereka untuk go internasional. Dengan sederet prestasinya, Nidji akhirnya bisa berkolaborasi dengan Coldplay dan U2. Maka tak heran apabila penggemar mereka semakin meluas di luar negeri.


8Daniel Sahuleka

foto: rickyarnold.deviantart.com

foto: rickyarnold.deviantart.com

Daniel Sahuleka merupakan seniman tarik suara berdarah Sunda-Maluku yang berdomisili di Belanda. Namanya mungkin sedikit asing di telinga generasi 90-an dan penyuka aliran musik pop. Daniel Sahuleka merupakan seorang penyanyi dan pemain gitar solo dengan aliran musik jazz. Ia juga dikenal dalam keahliannya membolak-balikkan gitar ketika melagukan nada-nada hingga terdengar seperti orkestra besar yang sedang memainkan lagu. Jelas butuh latihan, kerja keras, dan kedisiplinan dalam menguasai semua teknik yang mampu melelehkan hati para penggemar musik.

Sudah go international pasti bebas masalah? Nama besar tak selalu membawa pada keamanan karena merasa sudah dikenal banyak orang. Daniel pernah tak menikmati royalti hasil kerja kerasnya selama 11 tahun dan bersitegang dengan sebuah recording label Indonesia. Hal ini yang perlu dipersiapkan oleh para pejuang go international bahwa menjadi seniman kelas dunia tak hanya soal gelimang harta dan popularitas.


7Dira Sugandi

foto: danevil.com

foto: danevil.com

Namanya mungkin kurang dikenal di kalangan penikmati musik Indonesia, namun ia dikenal luas oleh penikmat musik Inggris, Jepang, Prancis, hingga Amerika Serikat. Dira Sugandi merupakan seorang penyanyi jazz kelahiran Bandung, Jawa Barat, 29 Juli 1979. Ia mulai mengasah kemampuannya sejak kecil secara otodidak. Tahun 1989 ayahnya mendapat beasiswa di Kansas, Amerika Serikat dengan serta merta memboyong keluarganya. Semasa itu, Dira terus mengasah suaranya lewat les musik dan berusaha mewujudkan impiannya untuk dapat manggung di Amerika.

Selalu berlatih dan berlatih hingga suaranya semakin matang. Meski terbukti memiliki kemampuan di bidang seni tarik suara, Dira sempat mendapat protes untuk studi musik oleh orang tuanya. Tentangan itu ‘dilawannya’ dengan sebuah keyakinan yang akhirnya meluluhkan hati orang tuanya dan membuktikan bahwa Dira sungguh-sungguh seorang seniman hebat! Obsesi dan kecintaannya dalam dunia seni tarik suara dan musik kini menempatkannya pada kesuksesan di atas semua pengorbanan dan kerja kerasnya dalam mewujudkan cita-citanya.


6Cinta Laura

foto: profilnesia.com

foto: profilnesia.com

Hafal dengan intonasi bicaranya yang kebarat-baratan? Meski menuai kritik yang pedas sejak pertama kemunculannya dalam sinetron Cinderella, Cinta Laura Kiehl – atau yang biasa dikenal dengan nama Cinta Laura – tak pernah mempedulikan semua hal-hal negatif yang ditujukan pada dirinya. Baginya, ia hanya memperjuangkan apa yang dia yakini dan selama itu tidak mengganggu orang lain, it’s okay. Gadis berdarah Indonesia-Jerman ini berhasil membuktikan bahwa gaya hidupnya tidak mempengaruhi prestasinya hingga turut mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, salah satunya dengan aktingnya dalam film The Philosophers. Ia juga sukses lulus kuliah double degree dalam waktu 3 tahun dengan predikat cum laude.

Bagaimana perjuangannya? Sejak umur 17 tahun ia memutuskan untuk hidup mandiri di Amerika, jauh dari orang tuanya. Ia berjuang akan pendidikan dan meniti karirnya sendiri di negeri orang mulai dari nol. Tawaran main film? Jangan dikira mudah. Cinta sudah berkali-kali mengikuti casting untuk berbagai judul film – dan Amerika sendiri memiliki 9 tahap casting. Bukan sebuah hal yang mudah untuk mendapatkan peran sebagai aktris film Hollywood. Gagal? Ah.. Cinta sudah biasa mendapat jawaban itu. Namun hebatnya, ia tak pernah menyerah dan belajar dari kesalahannya, tetap terus mencoba peruntungannya untuk menembus dunia perfilman Hollywood.

Selain itu, ia juga berusaha di berbagai bidang bisnis untuk menemukan peruntungannya seperti membuat merk fashion CLK hingga prestasinya yang pernah didaulat Disney Asia untuk mewawancarai seluruh pemain The Avengers: Age of Ultron.


5Sandhy Sondoro

artisgointernational5

Tanpa koar-koar, Sandhy Sondoro sukses melebarkan sayapnya di bidang seni tarik suara dan musik di kancah internasional. Sandhy memang tak mulai merintis karirnya di tanah air, melainkan di Jerman. Ia pertama kali mengguncang dunia musik melalui International Contest of Young Pop Singers New Wave 2009 Latvia, sebuah festival penyanyi muda internasional. Ia bahkan pernah sepanggung dengan Toni Braxton dan Gloria Estefan dalam “Dianne Warren and Friends” di Palladium Teater Hollywood, Los Angeles, Amerika Serikat.

Ia kerap kali mengikuti berbagai kontes menyanyi taraf internasional untuk melatih sekaligus membuktikan kemampuannya baik untuk orang lain maupun dirinya sendiri sehingga selalu ada perubahan positif dan kemajuan atas hasil kerja kerasnya, tidak hanya stuck di satu titik. Konsistensinya dalam berlatih terus menerus dan menantang dirinya sendiri dengan mengikuti berbagai kontes ini tidak selalu dimiliki oleh setiap orang.

Punya mimpi go international? Wujudkan! Namun ingat perwujudannya tidaklah mudah dan singkat. Segala kesempatan dan kerja keras menjadi makanan sehari-hari dan kapan didapat tidak bisa diprediksi dengan mudah. Semua kesuksesan seperti yang didapat Sandhy sekarang adalah hasil kerja keras, bukan hanya sebatas bermimpi.


4Ario Bayu

foto: tribunnews

foto: tribunnews

Kalau Anda penikmat film dan pernah nonton film Java Heat, Anda pasti tahu dengan aktor Indonesia yang membanggakan lewat akting dan aksinya ini. Ario Bayu merupakan seorang dan model asal Indonesia – meski menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di New Zealand. Ketertarikannya terhadap seni dan drama membawanya pada pelatihan di London’s Globe Theathre selama 2 bulan di Inggris. Kemampuannya ditunjukkan lewat sebuah film berjudul Bangsal 13 pada tahun 2004. Hidup enak dan mudah di Indonesia mentang-mentang lulusan luar negeri? Jika Anda berpikir begitu Anda sungguh salah besar.

Ario pernah merasakan tidak punya uang dan harus berjalan kaki dari Pondok Pinang ke lokasi syuting di Pondok Indah. Dengan segala keterbatasan keadaan saat itu Ario tetap gigih dan menunjukkan komitmennya di bidang seni dan perfilman meski terlihat mempersulitnya. Kegigihan Ario mendasari perasaan tidak mudah menyerah dengan keadaan dan terus memperjuangkan impiannya untuk membebaskan keluarganya dari himpitan finansial.

Dan segala kegigihan, komitmen, serta keyakinan yang tertuang dalam kerja kerasnya membawanya pada impian go international yang terwujud lewat rilisnya film ‘Dead Mine’ di delapan negara sekaligus. Pemutaran film ini sekaligus mempromosikan dirinya melalui perannya sebagai tentara bayaran untuk mengamankan ekspedisi pencarian harta karun.


3Iko Uwais

foto: www.empireonline.com

foto: www.empireonline.com

Hobi dan ketekunannya dalam dunia silat yang dijalaninya dengan penuh komitmen selama puluhan tahun membawa Iko Uwais mencapai puncak karirnya hingga kini sebagai aktor kelas internasional. Namanya melambung lewat film The Raid arahan sutradara Gareth Evans yang memamerkan kemampuannya dalam bela diri. Ia bahkan sempat dikabarkan sebagai kandidat Spiderman. Iko juga beradu akting dengan bintang terkenal Hollywood, Keanu Reeves, lewat film Man of Tai Chi yang mengisahkan tentang perjuangan pria yang menguasai ilmu bela diri untuk berkorban bagi hidupnya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Komitmen untuk menguasai ilmu bela diri dan totalitasnya dalam berakting demi menghasilkan film yang mendobrak dunia tak jarang disertai pengorbanan baik fisik dan waktu. Sering kali demi latihan ia rela sakit, babak belur, kekurangan jam istirahat, kurang makan, hingga mengalami patah tulang demi melakoni kewajiban dan pekerjaannya. Belum lagi hal itu terulang hingga karyanya selesai dibuat hingga seri ke dua. Segala kerja keras Iko Uwais terbayar lewat apresiasi penikmat film tidak hanya di Indonesia, tapi juga di mancanegara. Prestasinya tersebut juga mampu membawanya pada tawaran film kelas dunia lainnya.


2Joe Taslim

foto: www.nugrohopedia.com

foto: www.nugrohopedia.com

Mendapat tawaran dan berhasil melakoni peran dalam sebuah film serial kelas dunia bertajuk Fast and Furious 6 yang memukau penikmati film di Indonesia dan mancanegara jelas bukan pekerjaan mudah. Atlet judo yang tergabung dalam anggota tim nasional judo Indonesia sejak tahun 1997 hingga 2009 ini merasakan jatuh bangun dalam memperjuangkan karirnya demi mimpinya dan demi keluarganya. Terkenal dengan perannya yang selalu memamerkan kemampuan bela dirinya tak lantas sekedar dijalani tanpa latihan yang tak jarang meninggalkan cedera. Filosofi ‘nothing is impossible’ begitu kuat diresapinya dan membuat ayah 3 anak ini selalu bekerja keras dan sungguh-sungguh.

Ia juga rela mengorbankan waktu dengan keluarganya untuk berkarya dalam industri perfilman. Selain harus rela menjalani hubungan jarak jauh dengan keluarganya selama lebih dari 10 tahun, Joe juga harus mempunyai prioritas dalam hidupnya sehingga pencapaiannya kini juga hasil dari minimnya intervensi hal-hal yang tidak perlu atau bukan prioritas.


1Yayan Ruhian

foto: www.3news.co.nz

foto: www.3news.co.nz

Selain Iko Uwais yang melejit di kancah internasional dari film The Raid, ada satu aktor yang turut melambung namanya lewat aksi dan aktingnya sebagai Mad Dog yang tak kalah hebatnya. Ya, Yayan Ruhian yang berhasil memikat sineas asal Jepang, Takashi Miike, hingga memintanya untuk bermain dalam film Yakuza Apocalypse: The Great War of The Underworld tanpa casting sebagai seorang pembunuh bayaran internasional. Mengawali karirnya sebagai pesilat dan guru bela diri. Karena penguasaan tekniknya yang begitu baik, keunggulan ini membawanya pada dunia perfilman dan namanya melejit setelah berhasil menunjukkan kemampuan bela dirinya sekaligus menjadi koreografi pertarungan dalam film The Raid.

Bagaimana sepak terjangnya hingga berhasil memikat para penikmat film laga? Bisa dikatakan bahwa dunia perfilman bukan menjadi tujuan utama hidup pria 46 tahun ini. Ketekunan pada hobi bela diri yang dijalaninya dengan penuh tekad membawanya pada suatu jalan lain yang dapat menjadi sumber penghidupannya. Yang bisa dipelajari? Bahwa ketekunan pada bidang apapun, pada hobi apapun, ketika sudah memperlihatkan hasil dari kerja keras seseorang pasti akan selalu mendapatkan apresiasi sesuai dengan apa yang sudah ia lakukan dan korbankan.

Mungkin Anda tidak perlu terlalu idealis pada tujuan, bukan karena tidak serius pada apa yang diyakini dan diperjuangkan, tetapi lebih kepada melihat bahwa potensi dan kesempatan mungkin bertemu dengan cara yang berbeda, jauh dari hal-hal yang sudah direncanakan.


Suka dengan artikel ini? Support kami yuk!

Disclaimer: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Anda diperbolehkan untuk mengutip sebagian dari isi artikel ini namun harus selalu mencantumkan sumber dari kami.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
error: Sorry