Tahun Baru Imlek merupakan salah satu perayaan terpenting bagi warga Tionghoa. Perayaan ini biasanya dimulai dari hari pertama pada bulan pertama dalam penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal kelima belas, atau saat bulan purnama. Di Tanah Air, perayaan Imlek juga banyak digelar. Berikut 10 destinasi untuk rayakan Imlek di Indonesia.
10Pasar Petak Sembilan (Jakarta)
Pasar yang terletak di seberang pusat elektronik Glodok, Jakarta Barat ini sudah tak asing lagi bagi warga Tionghoa di Jakarta. Pasar Petak Sembilan khusus menjual pernak-pernik hingga jajanan khas untuk merayakan Imlek, seperti kue keranjang, jeruk, leci dan plum. Nuansanya pun khas oriental, dengan bangunan-bangunan tua dengan arsitektur Tiongkok di sekitarnya.
9Klenteng Tek Hay Kiong (Tegal)
Tidak banyak yang menyangka, klenteng yang dulu bernama Klenteng Cin Jin Bio ini ternyata sudah berusia 300 tahun. ‘Tuan rumahnya’ adalah Tek Hay Cin Jin yang dipuja sebagai Dewa Pelindung oleh warga Tionghoa di Tegal, Jawa Tengah dan sekitarnya. Hingga saat ini dikenal dengan Klenteng Tek Hay Kiong, lokasi klenteng ini pun sering menggelar kompetisi kungfu.
8Singkawang (Kalimantan Barat)
Kota berjuluk ‘Kota Seribu Klenteng’ ini dikenal sebagai kota dengan perayaan Imlek terbesar di Asia Tenggara. Semua orang bisa menikmati malam kesenian, pawai, pagelaran barongsai, serta ribuan lampion dan pernak-pernik berwarna khas Imlek. Kota Singkawang di Provinsi Kalimantan Barat memang merupakan salah satu pusat permukiman Tionghoa di Indonesia.
7Vihara Dewi Kwan Im (Bangka)
Budaya Tionghoa terasa cukup kental di Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Salah satu yang bisa dikunjungi untuk merayakan Imlek di kota tersebut adalah Vihara Dewi Kwan Im, yang terletak di Desa Jelitik, sekitar 15 km dari Sungailiat. Menariknya, ada kolam pemandian dan mata air di lokasi vihara ini, yang dipercara masyarakat Tionghoa bisa membuat awet muda.
6Pecenongan (Jakarta)
Merayakan Imlek di Indonesia juga bisa dengan berwisata kuliner di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat. Daerah ini memang sudah terkenal sejak lama dengan banyak jenis Chinese food yang bisa dinikmati. Tentunya, ada pula beragam masakan khas China yang cocok untuk suasana Imlek, mulai dari sore hingga malam sembari berwisata kuliner malam ala Jakarta.
5Klenteng Hong Tiek Hian (Surabaya)
Klenteng tertua di Surabaya ini merupakan tempat ibadah umat Konghucu, Tao, dan Buddha. Setiap Imlek, Klenteng Hong Tiek Hian selalu menjadi pusat perayaan bagi etnis Tionghoa di kota berjuluk ‘Kota Pahlawan’ tersebut. Selagi di ibukota Provinsi Jawa Timur itu, jangan lupa pula singgah ke Kya-Kya Kembang Jepun yang merupakan surga kuliner terkenal di Surabaya.
4Kuil Pulau Kemaro (Palembang)
Kuil Pulau Kemaro di Palembang, Sumatera Selatan, sangat dikenal dengan kisah cinta yang legendaris, sehingga menarik perhatian banyak turis untuk berkunjung; tidak hanya warga Tionghoa. Tidak heran pula, warga Tionghoa yang datang juga tidak lupa menyampaikan doa untuk meminta jodoh. Saat Imlek tiba, pernak-pernik berwarna merah menghiasi pulau ini.
3Vihara Gunung Timur (Medan)
Perayaan Imlek di Medan, Sumatera Utara biasanya juga berlangsung sangat meriah. Salah satunya pusatnya ada di Vihara Gunung Timur, yang ramai dikunjungi saat perayaan imlek. Vihara ini dikenal sebagai Kelenteng Tao terbesar di wilayah tersebut. Selain itu, setiap tahun juga diadakan Gebyar Imlek Fair yang selalu ditunggu-tunggu warga Medan dan sekitarnya.
2Kampung China Cibubur (Jakarta)
Banyak pula etnis Tionghoa yang menghabiskan liburan Imlek di Jakarta dengan berkunjung ke Kampung China di Cibubur, Jakarta Timur. Kawasan ini tak hanya menyajikan nuansa khas negeri Tirai Bambu, tapi juga tersedia berbagai barang dan souvenir bernuansa China seperti lampion, payung, hingga pakaian khas China. Tidak ketinggalan juga pertunjukan Barongsai.
1Klenteng Sam Poo Kong (Semarang)
Semarang memang dikenal punya nuansa etnis Tionghoa yang sangat kental. Klenteng Sam Poo Kong merupakan salah satu land mark yang menyimpan cerita khas Tiongkok di ibukota Provinsi Jawa Tengah. Klenteng ini sendiri menjadi tempat pendaratan pertama Laksamana Zheng He atau Cheng Ho, alias Sam Po Tay Djien yang datang dari Tiongkok pada abad ke-14.