Pada tanggal 12 Oktober 1492, penjelajah terkenal Christopher Columbus menginjakkan kakinya di pantai berpasir putih halus di sebuah pulau di Bahama, dan mengklaim wilayah tersebut untuk Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Columbus mengira bahwa dia mendarat di Asia, tapi ternyata dia malah menemukan sebuah ‘dunia baru’ yang tentunya akan mengubah sejarah dunia.

Terlepas dari segala perdebatan tentang siapa yang pertama kali menemukan benua Amerika, berikut adalah sepuluh fakta tentang Christopher Columbus yang mungkin belum Anda ketahui. Terima kasih untuk Bpk. Muhammad Bayu untuk idenya!

10Selamat Karena Gerhana Bulan

Di bulan Februari 1504, Columbus sedang dalam keadaan putus asa setelah terdampar di pulau Jamaika. Keadaan ini diperparah ketika penduduk lokal menolak untuk memberinya makanan. Mengetahui bahwa akan ada gerhana bulan pada tanggal 29 Februari, Columbus memperingati para penduduk bahwa Tuhan-nya marah karena mereka menolak memberinya makan, dan sang bulan akan meradang dan murka.

Benar saja, di tanggal tersebut gerhana bulan datang, membuat bulan berubah warna menjadi kemerahan. Para penduduk lokal langsung ketakutan dan memohon Columbus untuk meminta pengampunan dari Tuhan-nya.

9Bukan untuk Membuktikan Bahwa Dunia itu Bundar

Hal ini hanyalah mitos. Columbus tidak perlu membuktikan lagi bahwa dunia itu sebenarnya bundar, karena bangsa Yunani kuno sudah terlebih dahulu membuktikannya, kira-kira 2000 tahun sebelum masa Columbus. Pada awal abad ke-6 SM, matematikawan Yunani Pythagoras sudah menduga bahwa dunia itu bundar, dan dua abad kemudian Aristoteles mendukungnya dengan pengamatan astronomi. Sampai pada tahun 1492, kebanyakan orang berpendidikan sudah tahu bahwa bumi itu tidak datar. Awak kapal Columbus pun juga tidak khawatir jika mereka akan ‘jatuh’ di ujung bumi.

8Ditolak Oleh Tiga Negara

Selama hampir 10 tahun lamanya, Columbus mencoba untuk membujuk negara-negara Eropa untuk mendanai perjalanannya menemukan rute baru ke Asia. Portugal, Prancis dan Inggris sama-sama memberikan jawaban tidak. Para ahli memberitahu Columbus bahwa perhitungannya salah dan pelayarannya akan memakan lebih banyak waktu dari yang dia kira. Mereka benar, ternyata Columbus terlalu meremehkan luas lingkar bumi dan juga besarnya lautan.

7Pelit

Dalam pelayarannya yang terkenal di tahun 1492, Columbus menjanjikan hadiah emas kepada siapa pun yang pertama kali melihat daratan. Seorang pelaut bernama Rodrigo de Triana adalah orang yang beruntung itu. Pada tanggal 12 Oktober 1492, dia melihat sebuah pulau kecil yang dinamakan San Salvador. Meski begitu, Rodrigo yang malang tidak pernah mendapatkan hadiahnya. Columbus menyimpan emas tersebut untuk dirinya sendiri. Setidaknya ada sebuah patung bagus yang menggambarkan dia melihat daratan di sebuah taman di Seville.

6Setengah Dari Pelayarannya Dilanda Bencana

Pada pelayaran Columbus tahun 1492 yang terkenal, kapalnya Santa Maria kandas dan tenggelam, mengharuskan dia untuk meninggalkan 39 awak kapalnya di sebuah pemukiman bernama La Navidad. Tadinya Columbus berharap untuk kembali ke Spanyol dengan membawa rempah-rempah dan barang berharga lainnya, namun dia malah kehilangan tiga kapal. Pada pelayarannya yang ke-empat, kapalnya lagi-lagi karam dan dia terdampar di Jamaika selama setahun.

5Gubernur yang Mengerikan

Bersyukur atas tanah baru yang telah ditemukan, Raja dan Ratu Spanyol memutuskan untuk menjadikan Columbus sebagai gubernur di pemukiman yang baru didirikan, yakni Santo Domingo. Tidak diragukan lagi bahwa Columbus adalah penjelajah dan kapten kapal yang hebat, namun ternyata bukan jaminan bahwa dia dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai gubernur.

Dia dan saudara-saudaranya memerintah seperti raja, mengambil sebagian besar keuntungan untuk diri mereka sendiri dan menimbulkan rasa benci warganya. Keadaan menjadi begitu buruk sampai-sampai Spanyol mengirim seorang gubernur baru dan menangkap Columbus untuk dikirim kembali ke Spanyol dalam keadaan dirantai.

4Merupakan Pedagang Budak

Karena memang tujuan pertama pelayarannya berhubungan dengan segi ekonomi, Columbus diharapkan untuk menemukan sesuatu yang berharga pada perjalanannya. Columbus kecewa bahwa tanah yang ditemukannya tidak penuh dengan emas, perak, mutiara dan harta lainnya, tapi ia segera memutuskan bahwa penduduk asli tanah itu sendiri bisa menjadi sumber daya yang berharga.

Dia membawa beberapa dari mereka kembali ke negara asalnya setelah pelayaran pertamanya, dan bahkan lebih banyak lagi dalam pelayarannya yang kedua. Dia sangat terpukul ketika Ratu Isabella memutuskan bahwa penduduk asli itu patut dipelajari, dan karena itu tidak bisa diperbudak.

3Mengira Mendarat di Asia

Seperti yang kami tulis di pembukaan, apa yang Columbus temukan adalah kepulauan Bahama, sekarang terbelah menjadi Haiti dan Republik Dominika. Perjalanannya selanjutnya membawa dia jauh ke selatan, ke pesisir pantai Amerika Tengah dan Selatan. Meski begitu, sampai akhir hayatnya Columbus masih mempercayai bahwa dia telah menemukan rute baru ke Asia dan telah menginjakkan kakinya di negeri yang dilukiskan oleh Marco Polo.

2Meninggal Dalam Ketidak-adilan

Sebagai penjelajah terkenal, Anda tentunya mengira bahwa kehidupan Columbus dipenuhi oleh harta, namun nyatanya tidak begitu. Columbus bukanlah orang kaya ketika dia meninggal di Spanyol pada tahun 1506 di umurnya yang ke-54. Tapi dia juga tidak melarat. Dia menjalani sisa hidupnya di sebuah apartemen kecil di Valladolid sambil menahan rasa sakit dari penyakit arthritis yang parah.

Beberapa tahun sebelumnya, dia juga pernah ditahan dan dipenjara karena dituduh melakukan tirani dan kekerasan terhadap penduduk asli Amerika. Columbus juga tidak menerima sebagian besar keuntungan dari penemuannya meski telah dijanjikan oleh Raja Ferdinand dan Ratu Isabella.

1Jasadnya Tidak Diketahui

Setelah meninggal, jasad Columbus lalu disimpan di Spanyol selama beberapa waktu sebelum akhirnya dikirim ke Santo Domingo pada tahun 1537. Lebih dari dua abad kemudian, jasad tersebut dipindahkan lagi ke Havana di tahun 1795 sebelum akhirnya dikirim kembali ke Spanyol di tahun 1898. Anehnya, sebuah peti penuh dengan tulang belulang atas nama Columbus ditemukan di tahun 1877 di Santo Domingo.

Sejak itu, munculah perdebatan antara Spanyol dan Santo Domingo, masing-masing mengklaim bahwa mereka memiliki jasad Columbus. Sampai sekarang tidak ada yang tahu dengan pasti dimana jenazah yang sebenarnya berada.