Menurut TIME, ada sepuluh buku nonfiksi terbaik yang telah terbit pada 2014, antara lain The Trip to Echo Spring, Sous Chef, dan sebagainya. Buku-buku ini berisi pengalaman-pengalaman para penulis serta bahasan mereka tentang sebuah topik yang mendunia. Cara penceritaan dan penjabaran menjadi nilai tambah tersendiri sehingga membuat buku ini begitu populer. Berikut penjelasan lengkapnya.

10The Trip to Echo Spring: On Writers and Drinking, Olivia Laing

Banyak yang mengaitkan penulis-penulis terbaik dengan kebiasaan minum alkohol mereka yang luar biasa. Memangnya, apa hubungan antara menulis dan minum alkohol? Dalam bukunya yang dinobatkan sebagai buku nonfiksi terbaik ini, Olivia Laing mencoba memecahkan pertanyaan ini dengan melihat kebiasaan minum 6 penulis besar seperti Ernest Hemingway atau Raymond Carver. Melalui buku ini, kita mendapatkan pencerahan mengenai mengapa para penulis ini menggunakan alkohol saat menulis.

9Sous Chef: 24 Hours on the Line, Michael Gibney

Dapur sudah bukan lagi dominasi kaum wanita. Oleh karena itu, banyak chef laki-laki terkenal di dunia pada masa kini. Michael Gibney dalam bukunya berjudul Sous Chef: 24 Hours on the Line menceritakan tentang seseorang yang melayani seorang chef dan suka dukanya. Tulisan Gibney sangat detail membahas tentang pekerjaannya yang melelahkan serta menyenangkan pada akhirnya. Tidak salah jika buku ini dimasukkan dalam kategori buku nonfiksi terbaik. Sports betting on bilbet in India

8The Dog Are Eating Them Now: Our War in Afghanistan, Graeme Smith

Buku ini berisi tentang pengalaman seorang koresponden surat kabar mengenai perang di Afganistan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk mengumpulkan seluruh sumber dan pengetahuan mengenai kisah yang ditulisnya tersebut. Pembaca akan masuk ke dalam suasana emosional yang sangat nyata. Buku yang disebut-sebut sebagai buku nonfiksi terbaik ini juga menunjukkan kesedihan Smith atas apa yang terjadi di Afghanistan.

7Just Mercy: A Story of Justice and Redemption, Bryan Stevenson

Buku berjudul Just Mercy adalah kisah Bryan Stevenson mengenai seorang pria berkulit hitam yang didakwa membunuh seorang wanita berkulit putih di Alabama. Pria ini ditolak di pengadilan dengan sentimen. Melalui Just Mercy, kita akan diantar pada paradigma baru mengenai hukuman mati.

6Little Failure: A Memoir, Gary Shteyngart

Gary Shteyngart adalah penulis 3 novel. Buku berjudul Little Failure ini adalah memoir yang menjelaskan lebih lanjut mengenai kehidupan Shteyngart. Novelis ini adalah anak dari seorang imigran Rusia yang mengalami banyak hal selama masa kecilnya. Ada banyak pencerahan tentang cara mendidik anak yang bisa kita dapatkan dari salah satu buku nonfiksi terbaik ini.

5The Sixth Extinction: An Unnatural History, Elizabeth Kolbert

Elizabeth Kolbert membahas tentang kepunahan yang terjadi pada manusia yang kini sedang menuju pada kepunahan keenam sepanjang sejarah bumi. Banyak ilmuwan yang tidak mempercayai ada kekuatan besar yang bisa memusnahkan seluruh makhluk hidup di dunia ini. Melalui buku ini, kita diajak menyadari bahwa masih ada yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki segala kerusakan di bumi yang mengakibatkan kepunahan.

4In The Kingdom of Ice: The Grand and Terrible Voyage of the USS Jeannette, Hampton Sides

Pada abad ke-19, ekspedisi Jeannette terjebak di bongkahan es di kutub utara. Para awak yang bertahan melakukan banyak hal untuk kembali ke dunia yang sesungguhnya. Perjalanan yang sangat panjang itu didokumentasikan dengan waktu yang sangat detail dalam buku In The Kingdom of Ice.

3What If? Serious Scientific Answers to Absurd Hypothetical Questions, Randall Munroe

What If adalah buku yang sangat menggugah dari Randall Munroe. Dalam buku ini terdapat beragam pertanyaan-pertanyaan absurd seperti bagaimana jika terjadi gempa yang sangat besar di New York. Munroe mencoba menjawabnya secara ilmiah dalam bukunya. Pertanyaan-pertanyaan yang membuat penasaran serta jawabannya yang ilmiah membuat buku ini dimasukkan dalam salah satu buku nonfiksi terbaik pada 2014.

2Thrown, Kerry Howley

Ini adalah pengalaman Kerry Howley pribadi mengenai mixed martial arts yang dijalaninya. Meskipun kita belum pernah menonton acara seperti ini, melalui bukunya kita akan mengerti secara jelas bagaimana “olahraga” ini sebenarnya dilakukan. Mixed martial arts adalah olahraga yang menjamur di Amerika pada abad ke-21.

1Soldier Girls: The Battles of Three Women at Home and at War, Helen Thorpe

Helen Thorpe berkisah tentang pengalaman 3 prajurit wanita Amerika yang ikut dalam perang ke Afghanistan dan Irak. Para wanita ini menjalani hidup yang biasa meskipun terjebak dalam konflik yang tanpa akhir. Namun, ada pula pengalaman-pengalaman unik seperti menemukan salon yang bisa membantu mereka menata rambut meskipun sedang dalam kondisi perang. Buku Thorpe ini masuk dalam kategori buku nonfiksi terbaik pada 2014.