Ulang tahun adalah salah satu peristiwa yang seharusnya mengingatkan kita akan kehidupan dan kebersyukuran. Pada umumnya, setiap manusia akan merayakan ulang tahunnya setahun sekali (kecuali yang lahir di tahun kabisat). Hari ulang tahun mengingatkan bahwa usia kita semakin bertambah setiap waktunya.

Anda tentu akrab dengan serba-serbi yang berhubungan dengan peringatan maupun perayaan ulang tahun. Baik sebagai tamu undangan maupun sebagai pemilik acara. Pernahkah Anda penasaran tentang bagaimana asal usul ulang tahun itu bermula? Bagaimana cara merayakannya? Tradisi apa saja yang dilakukan untuk menyambutnya? Penasaran? Yuk, simak selengkapnya.

10Firaun Mesir

Pada mulanya Pharaoh (dalam bahasa Indonesia disebut dengan Firaun) adalah sebutan bagi tetua lembah sungai Nil. Sebutan itu diberikan karena kelompok masyarakat Mesir Kuno membutuhkan seorang pemimpin untuk mengatur batas-batas tanah dan kehidupan masyarakat.Namun lambat laun, Pharaoh (Firaun) digunakan sebagai gelar seluruh penguasa Mesir kuno dalam setiap periode.

Firaun yang sangat dihormati oleh masyarakat Mesir kuno diyakini dapat berinteraksi dengan dewa. Tradisi ulang tahun pun juga bermula dari sistem penanggalan yang ditemukan pada zaman ini. Peneliti meyakini bahwa Firaun merayakan ulang tahunnya pertama kali pada 3000 SM.

9Tradisi Lilin dan Kue Ulang Tahun

Pada era Yunani kuno, Artemis merupakan dewi hewan liar, pemburu, dan dewi kelahiran. Ia juga dikenal dengan sebutan “bulan”. Artemis sendiri memiliki saudara kembar yang bernama Apollo (dewa matahari).

Para ahli mencatat bahwa kue pertama kali diberikan di kuil Artemis yang juga ditambahkan lilin di atasnya. Pemasangan lilin dimaknai dengan sinar dan kilauan layaknya pancaran rembulan.

8“Make A Wish”

Salah satu tradisi yang terdapat dalam ulang tahun yaitu tradisi “make a wish”. Tradisi “make a wish” ditandai dengan berdoa atau hening sejenak untuk mengungkapkan permohonan dan syukur yang ingin disampaikan. “Make a wish” sendiri dilakukan sebelum meniup lilin.

Masyarakat Yunani kuno juga mempercayai bahwa asap adalah salah satu sarana menyampaikan pesan dan permohonan kepada dewa. Oleh sebab itu, lilin diyakini dapat menjadi salah satu sarana untuk menyampaikan maksud tersebut.

7Ulang Tahun Hanya Untuk Kaum Lelaki

Pada zaman Romawi kuno, perayaan ulang tahun pertama kali diadakan bukan untuk melakukan ritual atau tradisi keagamaan. Bangsa Romawi merayakan ulang tahun untuk teman-teman dan keluarga. Bahkan pemerintahan dikala itu membuat peraturan hari libur untuk mengobservasi kegiatan masyarakatnya, terutama kalangan menengah atas.

Perayaan ulang tahun zaman Romawi kuno berbeda dengan perayaan ulang tahun dizaman modern saat ini. Pada saat itu, perayaan ulang tahun untuk kaum perempuan belum dapat dirayakan. Hingga setelah abad ke 12, perempuan bangsa Romawi diperbolehkan untuk merayakan ulang tahun.

6Boomingnya Kue Ulang Tahun di Jerman

Kue ulang tahun memang sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Akan tetapi, keberadaannya saat itu belum begitu populer. Jerman adalah salah satu pelopor boomingnya penyajian kue ulang tahun ketika pesta. Bahkan, diakhir abad ke 18, Jerman memiliki sebuah tradisi ulang tahun yang bernama Kinderfest. Kinder berarti anak-anak dan feste berarti pesta atau festival. Di Jerman, kinderfest diadakan terutama bagi anak-anak yang merayakan ulang tahunnya yang pertama.

Uniknya, sekolah-sekolah di Jerman tidak akan memberikan PR dan tugas kepada anak-anak yang hari itu sedang berulang tahun. Tradisi ini sendiri sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.

5Pengaruh Revolusi Industri

Pada saat itu, perayaan ulang tahun hanya mampu diadakan bagi mereka yang mampu dan berasal dari kalangan menengah ke atas saja. Termasuk kue-kue manis dengan gula yang harganya tergolong mahal. Perayaan ulang tahun anak-anak seperti Kinderfest yang semakin lama semakin banyak mendorong industri terutama yang bergerak dibidang pangan melakukan beragam inovasi. Mereka mulai memproduksi roti dan kue dalam jumlah yang banyak sehingga harga jual roti dan kue menjadi rendah.

4Lagu “Happy Birthday”

Lagu “Happy Birthday” yang akrab kita dengarkan ternyata berasal dari lagu “Good Morning To All”. Lagu “Good Morning To All” ditulis oleh Patty Hill dan Mildred J Hill pada tahun 1893. Lagu ini pada mulanya dinyanyikan sebelum pembelajaran kelas dimulai. Seiring dengan berjalannya waktu, lagu ini pun mengalami perubahan-perubahan.

Pada tahun 1924, Coleman mempublikasikan sebuah buku lagu dengan irama yang hampir mirip dengan “Good Morning To All”, akan tetapi dengan beberapa tambahan lirik yang baru. Nah, aransemen lagu dari Coleman inilah lagu “Happy Birthday” ini akrab ditelinga kita.

3Balon Ulang Tahun

Balon adalah salah satu aksesoris yang sering digunakan ketika perayaan ulang tahun tiba. Pada zaman dahulu, balon dibuat dari usus dan kandung kemih binatang yang kemudian diisi air. Lain halnya dengan suku Aztec. Mereka meniupkan udara kedalamnya dan membentuknya seperti bentuk binatang dan mempersembahkannya kepada dewa.

Hingga akhirnya perkembangan dan peradaban pun semakin maju di era industri. Balon untuk mainan anak-anak juga disebut-sebut sebagai salah satu produk pertama yang dihasilkan dari industri karet.

2Kartu Ucapan Ulang Tahun

Kita tentu sering mendapatkan undangan dan ucapan ulang tahun dalam bentuk kartu, bukan? Tradisi mengirimkan kartu ucapan ulang tahun sudah menjadi budaya sejak kurang lebih satu abad yang lalu di Inggris. Bedanya, kartu ucapan ulang tahun saat itu justru berisi permintaan maaf ketika seseorang tidak dapat mengunjungi perayaan ulang tahun karena alasan tertentu.

1Tradisi Ulang Tahun dari Berbagai Negara

Pada umumnya, setiap orang di China merayakan ulang tahun di tahun baru meskipun memiliki tanggal ulang tahun yang berbeda-beda. Apalagi, jika terdapat seorang anak yang merayakan ulang tahunnya yang kedua. Memperingati ulang tahun yang kedua bagi seorang anak di China merupakan hal yang penting. Hal ini disebabkan ulang tahun yang kedua akan menyiratkan keberuntungan.

Di Inggris, seseorang yang merayakan ulang tahun tentu akan mendapatkan kue ulang tahun yang dijuluki dengan fortune telling cakes. Jika seseorang memakan kue tersebut dan mendapatkan sebuah koin, maka dipercaya bahwa seseorang yang makan koin tersebut akan diberikan rejeki yang berkelimpahan.

Di Indonesia sendiri, terdapat salah satu tradisi unik dalam memperingati hari kelahiran. Di daerah Solo, Jawa Tengah misalnya. Seorang anak yang berulang tahun akan memanggil teman-temannya untuk berkumpul di rumah. Kemudian, acara didahului dengan doa menurut keyakinan masing-masing. Sang pemilik rumah kemudian membagi-bagikan nasi kepada anak-anak yang datang. Nasi dikemas dengan istilah “pincuk” atau dibungkus dengan daun pisang siap makan. Istilah peringatan ulang tahun ini sering disebut dengan “bancaan”.