Bisnis, Fashion & Hobby

10 Orang Yang Bisa Sukses Tanpa Ijazah

Sebagian orang berpendapat bahwa sekolah merupakan jembatan menuju kesuksesan, karena di bangku sekolah kita dapat belajar mengenai banyak hal dengan bimbingan oleh seorang guru yang notabene adalah orang tua kedua kita. Namun, ada yang perlu disadari bahwa rata-rata sekolah di Indonesia hanya mengedepankan kinerja otak kiri dan kurang memaksimalkan kinerja otak kanan. Kata lainnya, anak dipaksa berpikir menurut tata cara yang sudah ditetapkan sebelumnya dan peran guru terkadang kurang memberi ruang ekspresi pada anak.

Sepuluh nama di bawah ini merupakan daftar nama orang yang sukses dalam bidangnya masing-masing tanpa mempunyai ijazah – yang dianggap banyak orang sebagai tolok ukur kecerdasan dan nasib kehidupan seseorang. Siapa saja mereka yang sukses tanpa ijazah?


10Andy F. Noya

suksestanpaijazah10

Anda mengenalnya lewat perannya sebagai pembawa acara di sebuah program berkualitas ‘Kick Andy’ yang ditayangkan oleh salah satu stasiun TV swasta di Indonesia. Perjalanan hidupnya pertama kali sebagai seorang reporter pada tahun 1985 yang merasakan jatuh bangunnya bekerja dalam dunia jurnalisme sambil menjalankan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa di sebuah sekolah tinggi di Jakarta. Karirnya mulai naik ketika bergabung dengan RCTI pada tahun 1999 sebagai pemimpin program berita Seputar Indonesia.

Dalam tahun yang sama, Surya Paloh membuat stasiun televisi sendiri supaya mempertahankan keberadaan Andy yang cerdas dan berintegritas. Kuncinya apa? Dengan hobi dan ketekunan serta keyakinan akan apa yang diyakininya serta berani memperjuangkan keyakinannya itu, Andy bisa sesukses saat ini.

Lihat juga: Top 10 Talkshow Sumber Inspirasi di Televisi Indonesia


9Andrie Wongso

suksestanpaijazah9

Siapa yang tidak kenal motivator satu ini? Dengan keyakinan bahwa “Success is My Right”, pria kelahiran 6 Desember 1954 ini berhasil keluar dari lingkaran kemiskinan yang sejak kecil harus ditinggalinya lewat berbagai perjuangan yang tak mudah. Ia harus rela menelan pil pahit sejak kecil menyadari bahwa ia tidak terlahir dari keluarga yang mampu dan menerima kenyataan bahwa sekolahnya semasa kecil harus ditutup sehingga ia dikenal menyandang gelar SDTT atau Sekolah Dasar Tidak Tamat.

Meski begitu bukan berarti Andrie harus berhenti berjuang dan menerima kenyataan begitu saja. Ia pernah bekerja sebagai salesman, kemudian keluar untuk menggapai cita-citanya sebagai bintang film namun gagal, dan pernah juga bekerja sebagai tukang kuli. Pada akhirnya ia mencoba membuat usaha Harvest pada tahun 1985 yang merupakan perusahaan penyedia kartu yang berisi kata-kata mutiara dan penyemangat. Semenjak saat itu bisnisnya mulai berkembang dan Andrie Wongso dikenal sebagai salah satu motivator handal dari Indonesia.


8Bob Sadino

foto: smeaker.com

foto: smeaker.com

Hampir semua orang yang mendengar kata “Om Bob” pasti tertuju pada (Alm.) Bob Sadino. Dikenal dengan gayanya yang khas – atasan kemeja putih dan bawahan celana jeans pendek – Om Bob memberi kita pelajaran bahwa hidup bukan melulu soal target yang harus dikejar, kesuksesan tak selalu milik mereka yang berlimang nilai A pada studi mereka.

Kesuksesan milik mereka yang mau berusaha! Dimulai dari menjual belikan telur ayam kepada tetangganya secara door to door – yang akhirnya hanya dibeli oleh warga asing saja – Om Bob melebarkan sayap bisnisnya mulai dari sedikit demi sedikit hingga kini memiliki bisnis di bidang pangan: Kem Chicks, Kem Foods, dan Kem Farms.


7Basrizal Koto

foto: www.teropongbisnis.com

foto: www.teropongbisnis.com

Saat masih kecil lebih akrab dengan panggilan Basko. Pria kelahiran Pariaman, 11 Oktober 1959 ini bukan berada dalam keluarga mampu. Meski begitu, ia tak pernah mengeluhkan keadaannya untuk berjuang hingga menjadi salah satu pengusaha sukses yang meniti karirnya benar-benar dari nol! Perjuangan yang ia lalui mungkin tak banyak ditilik oleh sebagian orang yang hanya melihat keadaannya kini sebagai hasil dari perjuangannya. Ia dulu bahkan harus menerima kenyataan hanya bisa makan sekali dalam sehari, bekerja di siang dan malam, menjajakan pete, menjadi sopir, tukang pemborong, bahkan tukang jahit.

Tak banyak orang yang mampu bertahan dengan keadaan seperti itu dan sering kali jatuh dalam jurang keputus asaan. Basko menampik semua keadaan yang kurang mendukung itu dan mengubahnya menjadi sebuah kesuksesan. Basko kini menjadi pemimpin bagi ribuan karyawan dan beberapa perusahaan besar seperti PT Basko Minang Plaza, PT Cerya Riau Mandiri Printing, dan PT Bastara Jaya Muda serta perusahaan-perusahaan lainnya.


6Liem Sioe Liong

foto: jejaringbisnis.com

foto: jejaringbisnis.com

Lebih dikenal dengan nama (Alm.) Sudono Salim, merupakan seorang pengusaha top Indonesia bahkan di Asia semasa pemerintahan (Alm.) Soeharto. Terlahir dari keluarga miskin, ia harus berjuang demi menentukan nasibnya sendiri, bahkan harus meninggalkan negara asalnya, Tiongkok, dan bermigrasi ke Asia Tenggara, tepatnya di Indonesia. Ia mulai bekerja sebagai supplier cengkeh untuk pabrik-pabrik rokok bahkan dengan cara menyelundupkan lewat jalur Maluku, Sumatera, Singapura, hingga sampai di Kudus. Ia memang ahli dalam mencari sumber dagangan yang murah.

Meski terbilang cukup untuk mengalirkan dana guna menyambung hidup, faktanya tidak semulus itu. Pada tahun 1994 usahanya mengalami kebangkrutan dan kecelakaan yang membuatnya sempat koma hingga 2 hari. Seusai ia sadar, ia kembali membangun bisnisnya lagi.


5Bill Gates

foto: smarterfinancejournal.com

foto: smarterfinancejournal.com

Siapa yang tak kenal dengan Bill Gates? Kalau Anda pengguna personal computer dengan sistem operasional Windows – yang asli tentunya – Anda sudah turut menyumbangkan uang Anda ke dalam kantong miliyuner satu ini. Setiap satu detik, Bill Gates memiliki pendapatan yang setara dengan Rp 2.500.000,00. Bayangkan kalau untuk membeli mobil seharga 1 miliyar, mungkin ia hanya perlu bersabar dalam waktu kurang lebih sehari saja.

Namun, tahukah Anda bahwa dibalik kekayaannya kini ia pernah mati-matian memperjuangkan hasil karyanya? 2 tahun berjalan setelah mencicipi kuliah di Universitas Harvard, Bill Gates memilih untuk keluar dan menjalani kursus online sembari mengembangkan karyanya. Meski terlihat salah besar, tetapi nyatanya keputusan ini membawanya pada sebuah perjalanan panjang nan sulit yang berujung pada kejayaan Microsoft saat ini.


4Mark Zuckerberg

foto: www.dailytech.com

foto: www.dailytech.com

Dikenal sebagai pencetus, pembuat, dan kini menjabat sebagai CEO Facebook. Perjalanannya mencetuskan ide untuk membuat wadah komunikasi bagi teman-teman semasa kuliahnya tak mulus. Idenya bahkan berujung pada pemekaraan oleh pihak kampus karena dianggap mencuri data. Bukannya kapok, ia justru semakin getol membuat revisi penyempurnaan dari hasil karya sebelumnya. Seiring berjalannya waktu Facebook mulai digunakan dan banyak aplikasi yang dapat diakses dari situs ini.

Dalam waktu sekitar 1 tahun, Facebook bahkan sudah memiliki pengguna sebanyak satu juta akun. Kesibukannya dalam mengembangkan Facebook membuatnya harus putus kuliah. Apa alasannya? Menurut Mark, kesempatan tak datang dua kali. Yang ia inginkan sudah ada di tangan, yang sekarang ia harus lakukan adalah pertahankan dan kembangkan. Jelas bahwa ijazah tak lagi sebagai tolok ukur kesuksesan seseorang.


3Michael Dell

foto: www.androidheadlines.com

foto: www.androidheadlines.com

Jika Anda memiliki ketertarikan di bidang IT, mungkin Anda tak asing dengan istilah Dell Inc. Kesuksesan CEO Dell tak berjalan mulus dan cepat. Banyak rintangan yang harus ia lalui. Michael Dell merupakan pencetus Dell yang rela meninggalkan kuliahnya di Jurusan Pendidikan Dokter di University of Texas. Ia memilih keluar dan memulai bisnisnya sendiri di bidang IT dan komputer.

Meski terlahir dari keluarga yang cukup mampu, tak lantas membuat Michael hidup enak. Di usia muda ia bahkan sudah merasakan sulitnya bekerja dan mengumpulkan uang lewat tugasnya sebagai tukang cuci piring. Ia juga mengawali karirnya sebagai penjual koran selama beberapa tahun. Pada usianya ke 19, ia memutuskan untuk menciptakan komputer rakitannya sendiri dan membisniskannya. Dengan bisnis teknologi unik dan kemampuannya berkomunikasi langsung dengan pelanggan membuat bisnisnya semakin besar dengan keuntungan yang tak dapat diremehkan.


2Sheldon Adelson

suksestanpaijazah2

Bukan terlahir dari keluarga mampu. Ayahnya hanyalah seorang supir taksi. Namun dengan tekadnya ia berhasil mengubah nasibnya. Adelson muda harus melewati masa kecilnya dengan keadaan yang tidak menyenangkan. Ia harus terima tidur di lantai di sebuah rumah susun dan bekerja sebagai penjual koran di saat anak-anak seusianya sedang menikmati masa-masa bermain. Setelah bertahun-tahun berjuang menjadi penjual koran, ia berhasil membangun mesin percetakan sendiri dan menjual iklan surat kabar serta membantu pengusaha kecil yang go public.

Ia sempat masuk dalam sebuah universitas namun keluar dan memutuskan bekerja sebagai stenografer. Dari situlah ia mulai belajar dan mengaplikasikan kemampuannya dalam hal investasi hingga sukses membangun bisnis dan mengembangkan perdagangan komputer.


1Li Ka Shing

foto: www.china.org.cn

foto: www.china.org.cn

Namanya terkenal dengan julukan ‘Superman’ Asia karena sukses dalam banyak transaksi bisnis dan memiliki tiga perusahaan yakni Husky Energy, Hutchison Whampoa, dan Cheung Kong. Perlu diketahui bahwa meskipun kini ia adalah seorang yang terkaya di Benua Asia, perjalanan dan perjuangan hidupnya tak mulus. Ia tidak pernah menyelesaikan sekolahnya sejak putus sekolah pada usia 12 tahun lantaran ingin membantu keluarganya.

Dengan sedikit demi sedikit usahanya ia memulai karirnya sebagai pembuat mainan. Keadaan ini diperjuangkannya hingga sekarang ia mendapatkan posisi tertinggi dalam sebuah perusahaan yang dibinanya.


Suka dengan artikel ini? Support kami yuk!

Disclaimer: Tulisan ini dilindungi oleh hak cipta. Anda diperbolehkan untuk mengutip sebagian dari isi artikel ini namun harus selalu mencantumkan sumber dari kami.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
error: Sorry