Kaum Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) mungkin masih menjadi topik pembicaraan yang cukup tabu di Indonesia. Hal ini banyak didasari keyakinan bahwa kaum LGBT merupakan contoh orang-orang yang tidak bisa mensyukuri pemberian Tuhan dan cenderung ingin mengubah kodrat. Meski faktor-faktor pembentuk diri seseorang menjadi kaum LGBT bukan hanya dari internal saja, namun sepertinya hal ini tidak dilihat sehingga banyak terjadi kasus diskriminasi yang diterima oleh kaum LGBT.
Meski dianggap berbeda dan cenderung mendapatkan perlakuan diskriminasi dari lingkungan sosialnya, 10 pribadi LGBT ini membuktikan bahwa yang membuat dan mengantar diri mereka mencapai kesuksesan bukanlah sindiran, caci maki, dan penghinaan orang-orang di sekitarnya. Hitam tidak selalu buruk dan putih tidak selalu baik. Sebelum memandang sebelah mata terhadap kaum LGBT, ada beberapa hal yang bisa kita lihat dari sudut pandang berbeda dan dijadikan pelajaran hidup dari sepuluh LGBT yang sukses berikut ini!
10Dede Oetomo
Adalah seorang aktivis khusus permasalahan hak-hak LGBT di Indonesia dan seorang ahli dalam masalah gender di Jawa Timur. Dede Oetomo dikenal sebagai pendiri GAYa Nusantara yang dulunya bernama Lambda Indonesia – sebuah organisasi pertama di Indonesia yang memperjuangkan hak-hak kaum LGBT – dan juga menjabat sebagai anggota People’s Democratic Party. Perlu diketahui, Dede Oetomo merupakan penulis Beginning Indonesian Through Self-Instruction yang diterbitkan oleh Cornell University Press.
9Sam Smith (Penyanyi AS)
Siapa yang tidak tahu penyanyi pria bersuara merdu dan mampu meluluhkan hati pendengarnya lewat lirik, musik, dan pembawaan dirinya? Setelah sukses menggebrak industri musik dengan kemampuannya dalam bidang tarik suara, cukup banyak penggemar perempuan yang dibuat meleleh hatinya. Meski begitu, keberaniannya mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang penyuka sesama jenis merupakan hal yang patut dihargai karena dia berani menjadi dirinya sendiri meski terkesan mengecewakan para penggemar yang sudah terlanjur menaruh hati padanya.
8Tim Cook (CEO Apple)
Petinggi perusahaan IT terkemuka di dunia, Apple, mengakui secara terang-terangan bahwa dirinya adalah seorang gay atau penyuka sesama jenis. Ia sudah bekerja di perusahaan yang didirikan Steve Jobs tersebut sejak tahun 1988 dan kini ia menggantikan posisi Steve Jobs sebagai CEO setelah Jobs mengundurkan diri dari jabatan tersebut tahun 2011. Meski sekarang undang-undang terhadap kaum LGBT sudah dilegalkan, namun bukan berarti Tim Cook sebagai salah satu anggota kaum LGBT bisa bernafas lega. Pasalnya, sikap keterbukaannya mengenai disorientasi seksual CEO Apple ini justru mendapat ancaman dari Rusia bahwa ia tidak akan bisa masuk ke wilayah Negari Beruang Merah tersebut.
7Eric Kenneth Fanning (Calon Menteri Kemiliteran AS)
Penunjukannya sebagai Wakil Menteri Angkatan Darat dan Chief Management Officer oleh Presiden Barack Obama cukup membuat gempar meningat kepribadian Fanning melenceng dari masyarakat umum. Sebelumnya Fanning menjabat sebagai asisten khusus untuk Sekretaris dan Wakil Menteri Pertahanan. Meskipun Fanning termasuk dalam kelompok LGBT, ia merupakan pribadi yang berkompeten dan memiliki komitmen terhadap pekerjaannya. Ia juga sangat melarang diskriminasi atas dasar orientasi seksual.
6Johanna Sigurdardottir (Mantan Perdana Menteri Islandia)
Terlahir pada 4 Oktober 1942, ia adalah mantan politikus dan Perdana Menteri Islandia. Dikenal sebagai pribadi yang aktif dalam gerakan serikat buruh dan telah beberapa kali memegang peranan dan posisi penting di pemerintahan Islandia. Meski ia dikenal sebagai perdana menteri perempuan pertama di Islandia yang menunjukkan identitas dirinya adalah seorang lesbian, namun kinerjanya tidak bisa diremehkan.
5Elio Di Rupo (Mantan Perdana Menteri Belgia)
Meski dikenal sebagai mantan Perdana Menteri Belgia yang seharusnya menjaga wibawa dan imej diri, nyatanya Elio Di Rupo berhasil memimpin negara Belgia secara baik dan tidak dipengaruhi oleh disorientasi seksualnya. Beberapa pencapaiannya dalam karir politiknya adalah:
- Tahun 1987 berhasil terpilih menjadi anggota Chamber of Deputies dan dua tahun setelah itu terpilih sebagai anggota Parlemen Eropa
- Tahun 1991 ia dipercaya mengemban tugas sebagai senator
- Tahun 2000 menjadi Wali Kota Mons yang merupakan Ibu Kota Provinsi Hainaut.
4Xavier Bettel (Perdana Menteri Luxemburg)
Dikenal sebagai politikus sekaligus pengacara asal Luxemburg yang melayani sebagai Perdana Menteri Luxemburg sejak 4 Desember 2013 menggantikan Jean-Claude Juncker. Sebelum menjabat posisi di pemerintahan kini, ia pernah menjabat sebagai Wali Kota Luxemburg, anggota Chamber of Deputies, serta anggota Luxemburg City communal council. Secara terbuka ia menyatakan bahwa dirinya adalah seorang penyuka sesama jenis. Xavier Bettel merupakan orang dengan penyuka sesama jenis pertama di Luxemburg yang berani bersikap terbuka bahkan ketika posisinya menjabat sebagai perdana menteri.
3Wahid Ali (Anggota Parlemen Inggris)
Meski sejak kecil telah mengalami berbagai jenis perlakuan diskriminasi ganda karena dirinya adalah seorang penyuka sesama jenis, kini Wahid Ali dikenal sebagai sesosok pria gay yang memiliki pengaruh cukup besar di Inggris. Ia memulai karirnya sebagai pengusaha yang awalnya mendirikan Plane 24 yaitu sebuah rumah produksi untuk tayangan televisi. Kesukesan tidak hanya membuatnya cepat puas diri, ia kemudian bergabung bersama Partai Buruh dan maju ke pemilihan legislatif untuk posisi majelis tinggi atau House of Lords.
2Stephen Fry (Seniman)
Dikenal sebagai komedian asal Inggris, aktor, penulis, presenter, dan juga aktivis. Ia berjuang untuk menjaga rahasia homoseksualitsnya selama masih remaja dan bersekolah di sekolah umum. Ia pernah menjalin hubungan dengan seorang pria bernama Daniel Cohen selama 15 tahun yang harus berakhir tahun 2010 lalu. Pada tahun 2014 ia termasuk dalam daftar World Pride Power urutan ke-4. Ia mendapat penghargaan yang lebih baik setelah awal 2014 dia mendokumentasikan kehidupan homoseksual yang ada di seluruh dunia. Sebagai seniman ia juga secara terbuka mencari tokoh-tokoh homoseksual setempat di seluruh dunia yang didokumentasikannya, membicarakan mengenai AIDS, serta kerasnya kehidupan kaum LGBT.
1Lisa Brummel
Merupakan seorang Executive Vice President bagian Human Resources untuk perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia, Microsoft. Ia dibesarkan di Connecticut dan menyelesaikan studi hingga mendapat gelar sarjana sosiologi di Yale University kemudian melanjutkan studi master dengan subyek Business Administration di University of California, Los Angeles. Terbukti meskipun ia adalah seorang wanita penyuka sesama jenis, tetapi hal tersebut bukan merupakan kendala bagi Lisa untuk berkarya.
Demikian artikel mengenai tokoh-tokoh LGBT yang sukses membuktikan bahwa diri mereka sebenarnya tidak berbeda dengan masyarakat umum. Mereka juga merupakan pribadi yang berkompeten dan nyatanya mampu membuktikan kemampuan mereka dalam berbagai bidang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Ini berarti LGBT bukanlah sebuah penyakit yang mengharuskan lingkungan sosial memperlakukan secara berbeda atau diskriminasi.